Tak seperti komunikasi generasi kedua (2G) dan ketiga (3G), WiMAX (4G)  ini dapat diintegrasikan dengan jejaring kabel Ethernet. Ini semakin  memungkinkan pedesaan di pedalaman dapat terhubung menggunakan jejaring  kabel Ethernet menggunakan telepon IP (VoIP). Komunikasi data paket  berbasis IP (Protokol Internet) dapat dioptimalkan oleh WiMAX.
Meskipun  standar WiMAX tak memasukkan dukungan penuh terhadap perangkat bergerak  (karena tak ditujukan untuk mematikan 3G, seperti PDA ( personal  digital assistant ) dan ponsel, namun kehadirannya sangat revolusioner,  yang boleh dikata akan mengancam duopoli cable modem/DSL ( Digital  Subscriber Line ). Dengan WiMax, nantinya, selain jangkauan layanannya  yang lebih luas dan menutup blankspot, juga koneksi akan tersedia di  mana saja ( always on ).
ITU  (International Telecommunications Union) tengah dalam proses  mempersiapkan standard seluler 4G. Teknologi 4G harus memungkinkan  layanan voice berbasis IP, serta streaming multimedia dalam kecepatan  yang lebih tinggi daripada sekarang. ITU-R (Radiocommunication Sector)  mengharapkan bahwa standard akan mencakup kecepatan data setidaknya 100  Mb/s, serta penggunaan OFDMA, yaitu versi multiuser dari OFDM. Tentu  semua harus berbasis IP dan packet. Keluarga 3G saat ini — termasuk  WCDMA, HSDPA, CDMA2000, dan EVDO — dirancang dengan optimasi pada  jaringan suara.
Sebetulnya sejak tahun 2005-an yang lalu  implementasi pre-4G sudah mulai di lakukan oleh para pejuang di  Indonesia tanpa sepengetahuan / ijin dari pemerintah tentunya. Salah  satu ciri khas 4G adalah seluruh jaringan, termasuk handphone yang  digunakan berbasis IP. Tidak seperti generasi sebelumnya yang rata-rata  sambungan IP dilakukan di tingkat sentral telepon, atau paling dekat  pada tingkat base station di 3G+. Seperti di jelaskan oleh Dana Blair  dari Cisco dalam presentasinya yang berjudul “4G: The End of the  Intelligent Network”, konsekuensi seluruh jaringan yang berbasis IP,  sebetulnya teknologi yang kita gunakan adalah teknologi Internet Telepon  (VoIP) terutama menggunakan teknologi Session Initiation Protocol  (SIP).
Tahun ini PT LEN Industri (Persero) sebagai salah satu  Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap menjadi local manufacture untuk  penyediaan sarana telekomunikasi yang saat ini banyak dipasok Negara  lain.
“Tahun ini LEN kembali ke bidang komunikasi karena untuk  menjawab tantangan pemerintah dimana saat ini seluruh operator penyedia  layanan komunikasi harus menggunakan minimal 30 persen kemampuan dalam  negeri. LEN menjawabnya dalam bentuk real produk berupa teknologi WIMAX  Bukan dalam bentuk asembeling yang hanya dapat memenuhi kebutuhan  pengguna 1 sampai 20 persen” terang Direktur Utama PT LEN.
WiMAX  merupakan teknologi wireless broadband access (WBA) yang memiliki  kecepatan akses tinggi dengan jangkauan luas. Secara sederhananya WiMAX  adalah teknologi untuk internet yang aksesnya bisa sampai radius 5-10  Kilometer.
Untuk Produksi, akan dilakukan akhir tahun ini dengan  menggandeng vendor asing yaitu Airspan dari Inggris untuk publikasi dan  Runcom AS untuk Teknologi.
“Saat ini PT LEN masuk dalam bidang  komunikasi bukan sebagai kontraktor tapi lebih pada manufacture dalam  hal ini BTS dan CPE-nya saja.Saat ini ada 15 zone operator yang ada di  Indonesia yang siap dibidik dan mereka harus menyiapkan satu rencana  untuk bermigrasi ke frekuensi baru dalam waktu 6 bulan” katanya.

0 komentar:
Posting Komentar